PROSAPI NELA
“PRODUCK
SUSU ASLI PASTEURISASI POLINELA”
DIUSULKAN
OLEH :
NUR SUWITO
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
|
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul
Kegiatan
: PROSAPI NELA
2. Bidang
Kegiatan
: Jambore Nasional FKMPI
3. Ketua
Pelaksana Kegiatan
a. Nama
Lengkap :
Nur Suwito
b. NPM :
14741048
c. Jurusan :
Peternakan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Politeknik Negeri Lampung
e. Alamat
Rumah dan No Tel./HP : Jl.
Sukarno Hatta No.10
Raja Basa Bandar Lampung
HP.
085669720245
4. Anggota
Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1
Orang
5. Dosen
Pendamping
a. Nama
Lengkap dan Gelar : Agung
Adi Candra, S.K.h, M.Si.
b. NIDN :
002118102
Alamat Rumah dan No Tel/HP : Jln Bayangkara Gg cenderawasih Lk I RT 08 Rajabasa Raya, Rajabasa, Bandar
Lampung.
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : ± 4 Bulan
Bandar Lampung, 09 Maret 2015
Menyetujui
Agung Adi Candra, S.K.h., M.Si. Nur
Suwito
NIDN.
002118102 NIM 14741048
Ir. Bambang Utoyo, M.P
NIP. 196211061989031005
KATA PENGANTAR
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan
sinar matahari, air dan tanah dan juga potensi pertanian khususnya dibidang peternakan yang sangat besar. Luas lahan pertanian yang mencapai 50 Juta hektar memungkinkan berkembangnya
berbagai produk unggulan ramah keluarga yang mampu
menjadikan keunggulan komparatif dengan negara lain, meskipun belum terolah secara maksimal. Karya ini
memperlihatkan sebarapa besar potensi besar yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Indonesia membutuhkan ide-ide kreatif dari seluruh masyarakat untuk
terus berkembang menjadi lebih baik ke depan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini
yaitu:
1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta
kesempatan untuk membuat karya tulis
ini.
2.Orang tua yang sangat membantu pemberian
motivasi serta nasehat yang
bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.
3. Agung Adi Candra,
S,KH., M.Si dari Jurusan Perternakan,
Produksi Ternak yang selalu membimbing kami.
4. Teman-teman lain yang telah memberi
motivasi bagi penulisan karya tulis ini.
Karya ini diharapkan dapat
memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL......................................................................................................... i
HALAMAN
PENGESAHAN................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................... ...........iii
DAFTAR ISI......................................................................................... .......iv
DAFTAR TABEL......................................................................................... 1
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... 2
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang............................................................................................ 3
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................................ 4
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 6
1.4 Manfaat....................................................................................................... 6
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pasteurisasi................................................................................... 8
2.2 Tujuan Pasteurisasi..................................................................................... 9
2.3 Efek Pasteurisasi........................................................................................ 9
2.3.1 Susu....................................................................................10
2.3.2 Deskripsi Usaha.................................................................10
2.3.3 Bidang Usaha.....................................................................11
2.3.4 Jenis Produksi....................................................................11
2.3.5 Kegunaan dan
keunggulan.................................................12
2.3.6 Lokasi usaha......................................................................12
2.3.7 Bentuk usaha.....................................................................12
2.3.8 Tugas
organisasi................................................................... 13
2.4 Kegiatan
Pemasaran................................................................................ 14
BAB III. ANALILIS SUSTER ASEAN COMUNITY............................. 17
3.1
Bahan Baku............................................................................................. 17
3.2
Laporan Keuangan Sampai Priode Akhir................................................ 18
3.3
Neraca Kas.............................................................................................. 19
BAB 1V. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................. 22
4.1
Hasil dan Pembahasan............................................................................. 20
4.2
Devinisi Susu Sapi................................................................................... 20
4.3
Sari Jeruk................................................................................................. 23
BAB V. PENUTUP..................................................................................... 24
5.1
Kesimpulan.............................................................................................. 24
5.2
Saran........................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 25
Lampiran-Lampiran................................................................................... 27
Ø Lampiran1.......................................................................................... 27
Ø Lampiran2.......................................................................................... 28
Ø Lampiran3.......................................................................................... 29
Ø Lampiran4.......................................................................................... 30
DAFTAR
TABEL
Tabel Halaman
1.
Struktur Organisasi.............................................................................13
2.
Produksi Bahan Baku.........................................................................17
3.
Neraca
Kas.........................................................................................19
4.
Lampiran
1..........................................................................................27
5.
Lampiran
2..........................................................................................28
6.
Lampiran 3..........................................................................................29
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar
. Deskripsi Produk....................................................................... 16
2. Gambar
. Kemasan produck susu.............................................................. 25
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha sapi perah merupakan salah satu sektor
peternakan yang terus berkembang mengarah pada efisiensi, produksi dan mutu
hasil yang semakin tinggi. Salah satu faktor penting yang dinilai ikut berperan
adalah yang menyangkut kesejahteraan ternak dan peternak khususnya dari segi pemeliharaan dan kualitas produksi
susu yang dihasilkan. Peran penting kualitas hasil susu yang dihasilkan terus meningkat. Salah satu hal yang penting
dalam mendukung kesuksesan tersebut adalah tersedianya sarana dan prasarana
peralatan penunjang produksi hasil diantaranya adanya peralatan yang mendukung
peningkatan kualitas hasil susu yang diperoleh dan adanya arahan dari pihak
yang kompeten.
Oleh sebab itu untuk mendukung tercapainya
program pemerintah dalam swasembada pangan memenuhi kebutuhan protein
hewani dari susu sapi yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan hygiene) maka perlu
adanya bantuan dari lembaga Pendidikan yang dapat mentransfer ilmu pengetahuan
kepada masyarakat untuk mendukung keberhasilan program pemerintah dan
meningkatkan pendapatan peternak. Dizaman era modern
sekarang ini kebutuhan manusia semakin meningkat dengan memiliki keinginan yang
sama yaitu ingin hidup sejahtera dengan berpenghasilan yang tinggi tiap
bulannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tetapi, kenyataan yang kita lihat saat ini menunjukkan bahwa
kemiskinan merupakan masalah utama yang belum bisa di atasi dengan tuntas.
Hal ini terutama terjadi pada
masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan atau perkampungan dan pekerjaan yang
tidak menentu serta tidak adanya modal membuat kehidupannya menjadi semakin
memprihatinkan. Kemiskinan akan dapat ditekan jika sebagian besar masyarakat
memiliki jiwa wirausaha. Mampu memanfaatkan
sumberdaya yang ada nenjadi sumber untuk meningkatkan penghasilan keluarga dan
masyarakat. Sedangkan, dari dulu
sampai sekarang, masyarakat masih sangat akrab dengan ternak, khususnya sapi
perah.
Di desa
Sekincau kecamatan Sekincau terdapat kelompok usaha Agro Delta Mandiri yang beranggotakan 10 peternak dan kelompok Usaha
Maju Lestari yang beranggotakan 4 peternak di desa Giham Sukamaju Kecamatan
Sekincau kabupaten Lampung Barat setiap peternak memiliki sapi perah 7-8 ekor
dan perhari menghasilkan susu sebanyak 8-10 liter. Pada saat ini susu yang dihasilkan hanya digunakan
untuk konsumsi anak sapi dan diminum oleh peternak saja tanpa ada usaha untuk meningkatkan nilai
jual dan jasa selanjutnya.
Hal ini lah yang mendorong kami kelompok usaha
wiraswasta mahasiswa Politeknik Negeri Lampung untuk mengadakan business plan usaha pengolahan susu
pasteurisasi di Politeknik Negeri Lampung dengan kerjasama dari kedua kelompok
usaha peternak sapi perah di Kecamatan Sekincau Lampung Barat dalam rangka
membantu meningkatkan nilai jual susu yang dihasilkan ternak sapi perah yang
dimiliki peternak tersebut agar dapat menunjang pendapatan peternak secara
khusus dan meningkatkan income pendapatan daerah kabupaten Lampung Barat dan
ikut menunjang program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan protein dari hewani
yaitu susu berupa susu pasteurisasi yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan hygiene).
Dalam hal ini perlu adanya kerja sama pemerintah baik pusat dan
daerah dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan usaha pengolahan susu pasteurisasi
secara komersil melalui program- program kewirausahaan. Jika kita sesegera
mungkin menerapkan strategi ini, maka kemiskinanakan semakin cepat untuk ditekan.
1.2 Rumusan Masalah
Penyebaran
produksi susu akan lebih mempercepat perbaikan gizi masyarakat. Telah
tersedianya listrik hingga pelosok desa akan menopang penggunaan pengolahan
susu pasteurisasi. Untuk memenuhi
kebutuhan, masyarakat dalam peningkatan nilai gizi maka
diperlukan pengolahan susu lebih lanjut agar kualitas susu yang dihasilkan
menunjang program pemerintah dalam ketahanan pangan yaitu ASUH (Aman, Sehat,
Utuh, dan Halal). Namun dalam pelaksanaannya tidak didapatkan produk yang
memuaskan konsumen dan produsen susu sendiri.
Berdasarkan
permasalahan ini tim mengupayakan penerapan teknologi terapan yang mudah
digunakan, harganya terjangkau dan aman
dikonsumsi yaitu pembuatan produk susu dengan cara pasteurisasi sehingga diharapkan permasalahan diatas
bisa terpecahkan. Kegiatan penerapan
Iptek bagi masyarakat ini akan dilaksanakan di Kelompok Ternak Agro Delta
mandiri di kelurahan Sekincau yang terdapat 10 peternak dengan populasi sapi
perah 75 ekor dan Kelompok Ternak Maju Lestari di desa Giham Sukamaju yang
terdapat 4 peternak dengan populasi ternak perah 18 ekor di Kecamatan Sekincau
Kabupaten Lampung Barat Propinsi Lampung, Kecamatan Sekincau terdiri dari 25 desa, yang
terdiri dari beberapa kelompok tani.
Mitra kegiatan
Iptek bagi Masyarakat ini adalah kelompok tani yang bergerak dibidang
peternakan yaitu Kelompok Ternak
Agro Delta Mandiri di kelurahan Sekincau dengan populasi sapi perah 75 ekor
dengan produksi susu rata-rata 5-8 liter
perhari dan Kelompok Ternak Maju Lestari di desa Giham Sukamaju dengan
populasi ternak perah 18 ekor dan produksi susu 6-7 liter perhari yang berada
di Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat. Kelompok Ternak Agro Delta
Mandiri merupakan usaha mikro
dengan jumlah mitra 10 orang yang mana anggotanya berpendidikan tamatan D3 1
orang dan sekolah lanjutan tingkat atas ke bawah 9 orang. Aspek produksi
kelompok tani Agro Delta mandiri selama ini adalah menjual susu seadanya sehari
sekitar 3 liter dan produksi susu yang dihasilkan dikonsumsi oleh anak sapi,
sehingga keuntungan yang didapat sedikit dengan sistem managemen pemeliharaan
yang seadanya dan penjualan serta pengolahan susu yang belum maksimal
menyebabkan tingkat pendapatan peternak sangat rendah. Sedangkan mitra lain
yang akan mengikuti kegiatan ini adalah kelompok ternak Maju Lestari yang 80%
anggotanya berpendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama yang tidak
melanjutkan lagi sekolah karena terbentur biaya pendidikan dan berjumlah 4
orang. Berdasarkan sumberdaya pekerja, iklim setempat, dan lahan maka prospek
usaha pengolahan susu pasteurisasi di desa Sekincau dan desa Giham Sukamaju
Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat ini bisa diusahakan secara
maksimal untuk membantu perekonomian
masyarakat desa khususnya dan dapat meningkatkan income daerah kabupaten
Lampung Barat.
1.3 Tujuan
Tujuan dari usaha produck unggul susu
dengan cara pasteurisasi adalah
:
- untuk memberikan kebutuhan konsumsi susu masyarakat
- untuk memberikan wawasan kepada masyarakat
tentang usaha susu pasteurisasi bahwa dengan pengolahan menjadi susu
pasteurisasi dapat memberikan keuntungan lebih tinggi.
- untuk tetap meningkatkan produksi susu yang
dihasilkan sapi perah
- untuk membuka ladang bisnis baru di bidang
persusuan sehingga mampu bersaing dengan produk jenis susu nabati sehingga
dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi peternak.
- untuk mengangkat perekonomian masyarakat pada
umumnya.
- Memecahkan masalah bangsa untuk menuju ASEAN COMUNITY 2015
1.4 Manfaat
Produk
berupa olahan susu sapi asli dari peternak sapi yang di olah dengan modern dan
di olah dengn berbagai aneka olahan, yang menghasilkan beberapa dampak yaang
positif dari karya praduck mahasiswa ini mampu memproduksi dan pemasaran yang
kini mulai meenyebar luas di toko dan di beberapa pedagaang kaki lima yang
memang berkerja sama dengan kami. Hal ini dapat di simpulkan banyak sekali manfaat
dampak yang dapat dirasakan oleh beberapa kalangan yang memang menyadari akan
pentingnya kesehatan dan menjaga makanan komsumsi yang mengandung kimia, dengan
susu ini dapat di campurkan dalam aneka masakan olahan kue di rumah tangga,
seperti halnya pembuatan roti, dll.
Dengan karya ini diharapkan menjadi salahsatu penambahan
wawasan masyarakat akan pentingknya mengkomsumsi yang memang asli olahan produk
dari negri tanpa harus inpor dari berbagi negara.
1.
Kalsium di susu sapi dapat
menambah tinggi badan.
2.
Minum rutin dapat meningkatkan
berat badan bagi yang kurus.
3.
Untuk orang patah tulang, susu
sangat disarankan agar tulang dapat menyambung dengan cepat.
4.
Seorang Muslim di upayakan sering
minum susu.
5.
Sering minum susu menambah nilai IQ 5 point
dari yang jarang minum susu.
6.
Susu adalah minuman terbaik
yang murah harganya. “Rasulullah SAW bersabda, minumlah susu
dia berkasiat obat karena berasal dari pohon dan daun.”
7.
Susu sapi segar ibarat sel
darah putih yang sangat berguna bagi tubuh.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir. Tidak seperti sterilisasi, pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk
membunuh seluruhmikroorganisme dimakanan. Pasteurisasi bertujuan untuk mencapai "pengurangan log" dalam jumlah
organisme, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan
penyakit (dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dan
digunakan sebelum tanggal kadaluwarsa).
Pasteurisasi juga merupakan suatu proses pemanasan
bahan pangan sampai suatu suhu tertentu untuk membunuh mikroba patogen atau
penyebab penyakit seperti bakteri penyebab penyakit TBC, disentri, diare, dan
penyakit perut lainnya. Dengan pasteurisasi masih terdapat mikroba, sehingga
bahan pangan yang telah dipasteurisasi mempunyai daya tahan simpan yang
singkat. Mikroba terutama mikroba non patogen dan pembusuk masih ada pada bahan
pangan yang dipasteurisasi dan bisa berkembang biak. Oleh karena itu daya tahan
simpannya tidak lama. Selain itu, sisa mikroorganisme yang masih ada setelah
pasteurisasi dapat dikendalikan dengan metode pendinginan tersebut.
(Anonim,2012)
Pasteurisasi diperlakuan pemanasan yang lebih ringan
dari sterilisasi dan biasanya suhu yang digunakan dibawah 100 yaitu 63-72 . Umumnya, bahan
pangan yang telah dipasteurisasi akan diawetkan lagi dalam suhu dingin untuk
mempertahankan daya simpan bahan pangan tersebut agar lebih lama.
2.2 Tujuan Pasteurisasi
Tujuan pasteurisasi secara umum adalah untuk
memusnahkan sel-sel vegetatif dari mikroba patogen, pembentuk toksin dan
pembusuk. Beberapa mikroba yang dapat dimusnahkan dengan perlakuan pasteurisasi
adalah bakteri penyebab penyakit, seperti Mycobacterium tuberculosis,
Salmonella, dan Shigella disenteriae. Selain itu, pasteurisasi juga dapat
memusnahkan bakteri pembusuk yang tidak berspora, seperti pseudomonas,
Achromobacter, Lactobacillus, Leuconostoc, Proteus, Micrococcus dan Arobacter
serta kapang dan khamir.
Tujuan lain dari pasteurisasi diantaranya adalah untuk
memperpanjang daya simpan bahan atu produk, agar dapat menimbulkan citarasa
yang lebih baik pada prodiuk, pada susudapat menginaktifkan enzim fosfatase dan
katalase yaitu enzim yang membuat susu rusak. Selain itu, dikhawatirkan jika
menggunakan suhu yang erlalu tinggi akan megkibatkan kerusakan mutu pada bahan
pangan. Diketahui bahwa mikroba penyebab kebusukan pertama adalah
mikroorganisme yang sensitif terhadap panas.
2.3 Efek Pasteurisasi
Proses pasteurisasi dapat menghancurkan 90 – 99% bakteri
yang ada di dalam susu, dengan kemungkinan kerusakan yang sangat kecil bagi
laktosa casein dan unsur lemak, akan tetapi vitamin C dapat rusak. Oleh sebab
itu, proses pasteurisasi tidak semuanya dapat menguntungkan, ada beberapa efek
yang ditimbulkan dari proses pasteurisasi, diantaranya dapat mempertahankan
nilai nutrisi dan karakteristik sensori bahan pangan hasil pasteurisasi, hanya
dapat memepertahankan umur simpan bahan pangan untuk beberapa hari saja, dapat
menyebabkan perubahan terjadinya perubahan warna, aroma, dan flavor,
mengakibatkan degradasi vitamin bahan.
2.3.1 Susu
Salah satu bahan pangan yang digunakan dalam proses
pasteurisasi adalah susu. Air susu (milk) adalah sekresi dari kelenjar susu
pada mamalia yang merupakan cairan kompleks yang mengandung komponen zat
nutrisi untuk makanan hewan muda (Walstra dan Jennes, 1984). Menurut Ressang
dan Nasution (1986), air susu sapi adalah air susu yang tidak dikurangi atau
dibubuhi sesuatu apapun dan diperoleh dengan pemerahan sapi-sapi sehat secara
kontinyu dan sekaligus. Sedangkan menurut Bylund (1995) susu adalah makanan
pada mamalia muda selama periode dalam hidupnya yang dibutuhkan sebagai sumber
energi dan untuk pertumbuhan dan juga mengandung antibody yang dapat
memproteksi mamalia muda terhadap infeksi (malaka, 2007).
Sifat
susu yang perlu diketahui adalah bahwa susu merupakan media yang baik sekali
bagi pertumbuhan mikrobia sehingga apabila penanganannya tidak baik akan dapat
menimbulkan penyakit yang berbahaya (“zoonosis”). Disamping itu susu sangat
mudah sekali menjadi rusak terutama karena susu merupakan bahan biologik
(Anonim, 2007)
Air susu selama didalam ambing atau kelenjar air susu
dinyatakan steril, akan tetapi begitu berhubungan dengan udara air susu
tersebut patut dicurigai sebagai sumber penyakit bagi ternak dan manusia. Sifat
fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku,
panas jenis dan kekentalannya. Sedangkan sifat kimia susu yang dimaksud adalah
pH dan keasamannya. (Anonim,
2007)
2.3.2 Deskripsi Usaha
Peluang bisnis susu
pasteurisasi merupakan bisnis usaha yang
menggiurkan di bidang peternakan. Peluang bisnis susu pasteurisasi sangat cerah
di bandingkan dengan bisnis usaha peternakan yang lain. Misalnya, bisnis usaha ayam ras ( ayam pedaging)
langsung terkapar ketika krisis berlangsung. Maklum ayam jenis ini banyak
menelan dollar, mulai dari bibit, bahan baku pakan, obat- obatan peralatan.
Sedangkan usaha susu pasteurisasi kita hanya cukup memberikan kebutuhan sehari
hari ternak perah tersebut maka kita akan mendapatkan produksi susu yang
maksimal dan dengan teknik pengolahan sedikit kita dapat menjual susu dengan
nilai jual yang tinggi dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk pemenuhan
kebutuhan protein hewani dan pemulihan kesehatan bagi masyarakat yang menderita
penyakit karena kandungan susu yang dihasilkan dari sapi perah sangat bernilai
gizi tinggi.
Prospek
agribisnis peternakan untuk susu pasteurisasi cukup baik dimana permintaan
pasar selalu meningkat, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya
gizi hewani. Hidangan dari olahan susu sapi seakan menjadi primadona penikmat
kuliner seperti ice cream, mentega, keju dan lain lain. Permintaan akan susu
pasteurisasi di berbagai daerah kian melonjak sehingga ini akan menjadi peluang
usaha yang amat potensial. Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi
tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti
protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh
manusia. Nilai gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu merupakan medium yang
sangat disukai oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya
sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi
bila tidak ditangani secara benar.
2.3.3 Bidang Usaha
Usaha susu pasteurisasi di beri nama “PROSA ASEAN COMUNITY” alasan memilih nama “PROSA ASEAAN COMUNITY” karena usaha yang akan dilaksanakan adalah
pengolahan susu dengan cara pasteurisasi dilaksanakan di Politeknik
Negeri Lampung, dengan demikian memberikan wawasan dan harapan terhadap
masyarakat pentingnya mengkonsumsi susu yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan
hyegiene) dan pemenuhan kebutuhan akan protein hewani yang bernilai gizi tinggi.
2.3.4 Jenis Produksi
Jenis produk yang kami jalankan adalah produksi susu pasteurisasi dengan dalam
kemasan plastik dengan volume 75 mL dengan 3 jenis rasa yaitu plain (tawar),
rasa mocca, melon, anggur, bluebery dan rasa strawbery serta kemasan botol dengan volume 1 L plain (tanpa rasa). Penambahan rasa hanya
diberikan pada susu pasteurisasi dalam kemasan plastik isi 75 ml dengan
sirup. Sirup yang digunakan berupa sirup
ABC dengan berbagai rasa. Dalam
pemberian rasa dilakukan ketika susu sudah dipasteurisasi dengan perbandingan 1
botol sirup yang berisi 625 mL untuk 10 liter susu.
2.3.5 Kegunaan dan keunggulan
Tujuan dari usaha
susu pasteurisasi ini adalah :
1. untuk memberikan kebutuhan konsumsi susu masyarakat
- untuk memberikan wawasan kepada masyarakat
tentang usaha susu pasteurisasi bahwa dengan pengolahan menjadi susu
pasteurisasi dapat memberikan keuntungan lebih tinggi.
- untuk tetap meningkatkan produksi susu yang
dihasilkan sapi perah
- untuk membuka ladang bisnis baru di bidang
persusuan sehingga mampu bersaing dengan produk jenis susu nabati sehingga
dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi peternak.
- untuk mengangkat perekonomian masyarakat pada
umumnya.
2.3.6 Lokasi Usaha.
Usaha PROSA ASEAN COMUNITY dilaksanakan di
Laboratorium Ternak Politeknik Negeri
Lampung, jalan Soekarno-Hatta no 10 Rajabasa Bandar Lampung Propinsi Lampung.
1
|
Usaha ini bergerak di bidang pengolahan susu dengan kapasitas 15 liter per
hari. Proses pengolahannya di laboratorium ternak
Politeknik Negeri Lampung dan susu yang diperoleh dari peternak mitra di
Kecamatan Sekincau Lampung Barat. Susu pasteurisasi yang dihasilkan dikemas yang menarik dalam plastik dan siap dikonsumsi langsung.
KETUA
NUR SUWITO
|
SEKRETARIS
|
BENDAHARA
|
2.3.8 Tugas dan tanggung jawab :
Ketua
:
- Memimpin dan mengatur proses usaha agar usaha dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
§ Memantau kinerja dari bendahara,
sekretaris, dan pemasaran.
- Menganalisa perkembangan usaha
melalui perbandingan analisa keuangan dari setiap periode
- Memecahkan masalah yang timbul dalam
proses usaha dengan cara musyawarah dengan anggota pengurus usaha atau
berkonsultasi dengan orang- orang yang dianggap lebih mampu, sehingga
memberikan arahan yang dapat menanggulangi permasalahan yang muncul.
Sekretaris :
- Melakukan pencatatan
yang meliputi waktu pengiriman susu, produksi hasil perhari, jumlah
pemasaran susu.
- Mengurus perizinan atau kesepakatan
penyewaan laboratorium ternak
Bendahara :
- Menyusun anggaran belanja
- Melakukan pencacatan penggunaan dana usaha, yang meliputi pengeluaran dan pemasukan
- Menganalisa pengeluaran dan pemasukan
- Menyusun metode penghematan dana
usaha.
Pemasaran :
§ melakukan survei pemasaran dengan cara survei
§ menyusun strategi promosi
§ menjalin kerjasama terhadap konsumen
§ menyusun metode pemaran
§ menentukan pasar yang akan dituju
§ melakukan penjualan
karyawan :
- melakukan pengolahan susu
pasteurisasi sampai siap dipasarkan
- Jumlah karyawan setelah berjalan 1
bulan adalah sebagai berikut:
-
Karyawan
produksi bertambah 2 orang dari mahasiswa semester 1 jurusan peternakan program
studi produksi ternak.
-
Karyawan
pemasaran bertambah 5 orang dari mahasiswa semester 1 jurusan peternakan
program studi produksi ternak 2 orang, dari mahasiswa jurusan ekonomi dan
bisnis program studi agribisnis semester 1 sebanyak 2 orang, dan 1 orang dari
mahasiswa semester 1 jurusan tanaman pangan program studi budidaya tanaman
hortikultura.
2.4 KEGIATAN PEMASARAN
a) Target Pemasaran
Tujuan
pemasarannya langsung adalah konsumen sekitar kampus dan outlet-outlet makanan
jadi, rumah sakit sekitar Bandar Lampung, klinik klinik kesehatan sekitar
Bandar Lampung dan beberapa supermarket dan mini market yang ada di Natar
Lampung Selatan.
b) Wilayah Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan :
- penawaran langsung kekonsumen disekitarnya.
- Membuat pamlet dan disebarkan di areal sekitar usaha
- Penawaran langsung ke perumahan
warga.
- Menjual langsung ke outlet-outlet
makanan dan mini market.
- Menjual ke supermarket dan rumah sakit
- Penawaran ke dinas – dinas
perkantoran di sekitar lokasi usaha.
c) Situasi Persaingan
Penyebaran produksi susu akan lebih mempercepat
perbaikan gizi masyarakat. Telah tersedianya listrik hingga pelosok desa akan
menopang penggunaan pengolahan susu pasteurisasi. Untuk memenuhi kebutuhan ,masyarakat dalam
peningkatan nilai gizi maka diperlukan pengolahan susu lebih lanjut agar
kualitas susu yang dihasilkan menunjang program pemerintah dalam ketahanan
pangan yaitu ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). Namun dalam pelaksanaannya
tidak didapatkan produk yang memuaskan konsumen dan produsen susu sendiri.
Berdasarkan permasalahan ini tim mengupayakan penerapan
teknologi terapan yang mudah digunakan, harganya terjangkau dan aman dikonsumsi yaitu pembuatan produk
susu pasteurisasi sehingga diharapkan permasalahan diatas bisa
terpecahkan. Kegiatan penerapan Iptek
bagi masyarakat ini akan dilaksanakan di Kelompok Ternak Agro Delta mandiri di
kelurahan Sekincau yang terdapat 10 peternak dengan populasi sapi perah 75 ekor
dan Kelompok Ternak Maju Lestari di desa Giham Sukamaju yang terdapat 4
peternak dengan populasi ternak perah 18 ekor di Kecamatan Sekincau Kabupaten
Lampung Barat Propinsi Lampung, Kecamatan Sekincau terdiri dari 25 desa, yang
terdiri dari beberapa kelompok tani.
Mitra kegiatan
Iptek bagi Masyarakat ini adalah kelompok tani yang bergerak dibidang
peternakan yaitu Kelompok Ternak
Agro Delta Mandiri di kelurahan Sekincau dengan populasi sapi perah 75 ekor
dengan produksi susu rata-rata 5-8 liter
perhari dan Kelompok Ternak Maju Lestari di desa Giham Sukamaju dengan
populasi ternak perah 18 ekor dan produksi susu 6-7 liter perhari yang berada
di Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat. Kelompok Ternak Agro Delta
Mandiri merupakan usaha mikro
dengan jumlah mitra 10 orang yang mana anggotanya berpendidikan tamatan D3 1
orang dan sekolah lanjutan tingkat atas ke bawah 9 orang. Aspek produksi
kelompok tani Agro Delta mandiri selama ini adalah menjual susu seadanya sehari
sekitar 3 liter dan produksi susu yang dihasilkan dikonsumsi oleh anak sapi,
sehingga keuntungan yang didapat sedikit dengan sistem managemen pemeliharaan
yang seadanya dan penjualan serta pengolahan susu yang belum maksimal
menyebabkan tingkat pendapatan peternak sangat rendah. Sedangkan mitra lain
yang akan mengikuti kegiatan ini adalah kelompok ternak Maju Lestari yang 80%
anggotanya berpendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama yang tidak
melanjutkan lagi sekolah karena terbentur biaya pendidikan dan berjumlah 4
orang. Berdasarkan sumberdaya pekerja, iklim setempat, dan lahan maka prospek
usaha pengolahan susu pasteurisasi di desa Sekincau dan desa Giham Sukamaju
Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat ini bisa diusahakan secara
maksimal untuk membantu perekonomian
masyarakat desa khususnya dan dapat meningkatkan income daerah kabupaten
Lampung Barat.
d) Deskripsi Produk
Produk yang dihasilkan adalah susu
pasteurisasi dengan berbagai rasa yaitu:
-
Rasa mocca
-
Rasa strawberry
-
Rasa blueberry
-
Rasa melon
-
Plain (tanpa rasa)
Yang dikemas
dengan botol plastic
ukuran 75 mL lalu diproses pembekuan dan produk susu pasteurisasi ukuran 1
liter tanpa rasa (plain) dan langsung dipasarkan ke konsumen.
BAB
III. ANALISIS PROSA ASEAN COMUNITY
3.1 Bahan Baku
Bahan baku yang
digunakan adalah :
-
Alat
Nama
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga/unit
|
Jumlah
|
Cooling box,25
L
|
20
|
buah
|
50.000
|
1.000.000
|
Ice pack ukuran30x20x3 cm
|
10
|
buah
|
85.000
|
850.000
|
Panci stainlessteel 25 Liter
|
3
|
buah
|
150.000
|
450.000
|
Sealer
|
2
|
buah
|
300.000
|
600.000
|
Box Frezeer
ukuran 200 liter
|
1
|
buah
|
4.500.000
|
4.500.000
|
Lemari kaca
|
1
|
buah
|
750.000
|
750.000
|
Meja produksi
|
2
|
buah
|
250.000
|
500.000
|
T O T A L
|
|
|
|
8.650.000
|
-
Bahan
Nama
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga/unit
|
Jumlah
|
Susu segar
|
450
|
Liter
|
11.000
|
4.950.000
|
Plastik
|
50
|
Kg
|
50.000
|
2.500.000
|
Sirup ABC grade
rasa mocca
|
20
|
Botol
|
15.000
|
300.000
|
Sirup ABC grade
rasa strawbery
|
20
|
Botol
|
15.000
|
300.000
|
Sablon plastik
|
5000
|
Buah
|
300
|
1.500.000
|
Plastik
|
50
|
Kg
|
50.000
|
9.550.000
|
Total
Alat dan Bahan Rp.18.200.000,-
Kapasitas
Produksi Barang
Produksi susu
pasteurisasi PROSA ASEAN COMUNITY di produksi sebanyak 15 liter perhari dengan berbagai rasa yang
alami.
3.2 Laporan Keuangan sampai periode terakhir
Laporan
Laba/Rugi
- Harga susu dari peternak Rp.8000
- Jumlah susu
perhari 15 liter
- Biaya
transportasi Rp.2000 per liter
- biaya sewa lab
Rp.1000 per liter
- Harga jual susu pasteurisasi Rp.15.000 per liter dengan masa laktasi 10
bulan dengan asumsi 300 hari per tahun = 15 liter x Rp.15.000 = Rp.3.750.000 x
300 hari=Rp.67.500.000.
Dari 1 liter bisa
diperoleh 13 plastik yang dijual dengan harga Rp.2000.
Penjualan :
-Penghasilan
kotor perhari dari susu pasteurisasi aneka rasa
10 liter x 13 x Rp 2000 = Rp.260.000
-Penghasilan dari
penjualan susu pasteurisasi plan ukuran 1 liter
5 x
Rp.15.000 = Rp.75.000,-
Total Penjualan per
hari =Rp.260.000 + Rp. 75.000 =Rp.335.000,-
Total Penjualan
perbulan=Rp.335.000 x 30 hari =Rp.10.050.000,-
Biaya produksi:
-
Harga
susu Rp. 11.000 x 15 liter = Rp.165.000,-
-
Harga
sirup Rp 13.000/565 ml, penggunaan sirup 10%= Rp.8000
-
Kemasan
Rp.100
-
Sewa
listrik Rp.400/hari
-
Tenaga
kerja Rp.20.000/hari
Total biaya
produksi per hari=Rp.193.500,-
Total biaya
produksi per bulan = Rp.5.805.000,-
Keuntungan =
Rp.335.000-Rp.193.500=Rp.141.500,- per hari.
Untuk bulan kedua
dan seterusnya produksi susu yang di dapat semakin meningkat 5-10 liter per hari, karena sapi mulai
berproduksi banyak.
3.3 Neraca Kas
No
|
Uraian
|
Bulan Ke-
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1 |
Pemasukan : |
|
|
|
|
Penjualan susu
|
10.050.000 |
10.050.000 |
10.050.000
|
10.050.000
|
|
Total Pemasukan
|
10.050.000 |
10.050.000 |
10.050.000
|
10.050.000 |
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Pengeluaran :
|
|
|
|
|
-
Investasi awal
|
720.833 |
|
|
|
|
a)
Biaya bahan baku
|
5.805.000 |
5.805.000 |
5.805.000 |
5.805.000 |
|
b)
Biaya tenaga kerja
|
600.000
|
600.000 |
600.000 |
600.000 |
|
Total Pengeluaran
|
7.125.833 |
6.405.000 |
6.405.000 |
6.405.000 |
|
|
|
|
|
|
|
3 |
Marjin Keuntungan (a)
|
2.924.167 |
3.645.000 |
3.645.000 |
3.645.000 |
Corection factor (19%)
|
1,19
|
1,42
|
1,68
|
2,01
|
|
Diskon Factor (19%) (b)
|
0,84
|
0,7
|
0,59
|
0,49
|
|
Nilai P (a x b)
|
2.456.300,28
|
2.551.500. |
2.150.550. |
1.786.050. |
|
NPV
|
8.944.400,28
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Marjin Keuntungan (a)
|
2.924.167 |
3.645.000 |
3.645.000 |
3.645.000 |
|
Corection factor (20%)
|
1,20
|
1,44
|
1,73
|
2,08
|
|
Diskon Factor (20%) (b)
|
0,83
|
0,69
|
0,58
|
0,48
|
|
Nilai P (a x b)
|
2.427.058.61 |
2.515.050. |
2.114.100 |
1.749.600 |
|
NPV
|
8.805.808.61
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Marjin Keuntungan (a)
|
2.924.167 |
3.645.000 |
3.645.000 |
3.645.000 |
|
Corection factor (22%)
|
1,22
|
1,49
|
1,82
|
2,22
|
|
Diskon Factor (22%) (b)
|
0,82
|
0,67
|
0,55
|
0,45
|
|
Nilai P (a x b)
|
2.397.816.94
|
2.442.150 |
2.004.750. |
1.640.250 |
|
NPV
|
8.484.966.94
|
|
|
|
4.1 Pembahasan
Pasteurisasi adalah perlakuan panas yang lebih ringan
dari sterilisasi, biasanya suhu yang digunakan dibawah 100 . Tujuan dari
pasteurisasi adalah 1). Membunuh semua bakteri patogen (penyebab penyakit) yang
umumnya dijumpai pada bahan pangan yaitu bakteri-bakteri patogen yang berbahaya ditinjau
dari kesehatan masyarakat; 2). Memperpanjang daya tahan simpan bahan panagn
dengan jalan mematikan bakteri pembusuk dan menonaktifkan enzim pada bahan
pangan yang asam (pH <4,5), misalnya pasa bir, anggur, sari buah (Tjahjadi,
2011).
Pada setiap bahan pangan yang diamati dari hasil
pasteurisasi, terdapat berbagai perbedaan. Pengamatan kali ini menggunakan dua
bahan pangan yang berbeda, yaitu susu sapi dan sari jeruk. Metode yang
digunakan adalah Low Temperatur Long Time (LTLT) dan metode High
Temperatur Short Time (HTST). Metode LTLT menggunakan suhu 63 dengan waktu 30
menit dan 15 menit. Sedangkan metode HTST menggunakan suhu 72 dengan waktu 10
detik dan 15 detik.
4.2 Devinisi Susu Sapi
Susu merupakan salah satu bahan pangan yang mudah
rusak. Sehingga banyak mikroba yang menggunakan susu sebagai media
pertumbuhannya. Oleh sebab itu, susu yang telah keluar dari ambing binatang,
seharusnya dibersihkan dari mikroba patogen penyebab penyakit berbahaya. Salah
satu cara membersihkan mikroba patogen adalah dengan melakukan proses
pasteurisasi.
Pada tabel yang telah tersedia, dapat diamati bahwa
susu mengalami perbedaan antara dua metode yang telah digunakan dalam mempasteurisasi
susu. Sehingga warna, aroma, dan flavor susu masing-masing berbeda. Berikut
akan dibahas mengenai perbedaan ciri-ciri fisik susu mulai dari warna, aroma,
dan flavor susu.
- Warna, warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain,
tergantung dari bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan
pembentuk warna. Warna air susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putih dari susu merupakan hasil
dispersi dari refleksi cahaya oleh globula lemak dan partikel koloidal dari
casein dan calsium phosphat. Warna kuning adalah karena lemak dan caroten yang
dapat larut. Bila lemak diambil dari susu maka susu akan menunjukkan warna
kebiruan.
Warna
pada setiap pasteurisasi mengalami perubahan, dari H1 warnanya masih telihat
putih, namun, setelah dua hari hingga tujuh hari warna berubah menjadi kuning.
Hal itu karena karena lemak dan karoten dalam susu terlarut dan tergumpalkan.
- Rasa, Air susu terasa sedikit manis disebabkan
oleh laktosa, sedangkan rasa asin berasal dari klorida, sitrat dan garam-garam
mineral lainnya. (Buckle et al,1987) menyatakan bahwa cita rasa yang kurang
normal mudah sekali berkembang di dalam susu dan hal ini mungkin merupakan
akibat dari sebab-sebab fisiologis seperti cita rasa pakan sapi yang mencemari
pakan dan air minum sapi, sebab-sebab dari enzim yang menghasilkan cita rasa
tengik karena kegiatan lipase pada lemak susu, sebab-sebab kimiawi oleh
oksidasi lemak, sebab-sebab dari bakteri yang timbul sebagai akibat pencemaran
dan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan peragian laktosa menjadi asam laktat
dan hasil samping metabolik lainnya yang mudah menguap, dan sebab-sebab
mekanis.
- Aroma, aroma air susu mudah berubah dari yang
sedap menjadi bau yang tidak sedap. Hal ini dipengaruhi oleh sifat lemak air
susu yang mudah menyerap bau disekitarnya. Demikian juga bahan pakan ternak
sapi dapat merubah aroma air susu.Maka pada pengamatan ini, aroma lama-kelamaan
menjadi asam dan tengik karena sifat lemak air susu yang mudah menyerap
bau disekitarnya.
- Tekstur, tekstur air susu dipengaruhi oleh
viskositas air susu. Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada
air. Viskositas air susu biasanya berkisar 1,5 – 2,0 cP. Pada suhu 20°C
viskositas whey 1,2 cP, viskositas susu skim 1,5 cP dan susu segar 2,0 cP.
Bahan padat dan lemak air susu mempengaruhi viskositas. Temperatur ikut juga
menentukan viskositas air susu. Sifat ini sangat menguntungkan dalam pembuatan
mentega. Pada pengamatan, tekstur susu lama-kelamaan
semakin menental atau menggumpal, hal ini karena kasein susu juga tergumpalkan.
Dari
semua tabel yang membahas tentang susu, pada perlakuan susu
pasteurisasi suhu kulkas membentuk endapant karena pH dalam kulkas rendah. Suatu protein sangat
mudah diendapkan pada pH rendah, karena pada saat
itu muatan listriknya nol. Aroma
susu tetap sama kerena sebagian besar mikroorganisme dalam susu mati karena
proses pasteurisasi (mikroorganisme mati pada suhu tinggi).
Di
dalam susu terdapat protein susu. Protein susu ini mengendap dan terkoagulasi
karena protein mempunyai titik isoelektrik protein dimana jika protein diberi
pemanasan protein akan terdenaturasi (pecah) dan disimpan pada pH dibawah 4,6 muatan listriknya
menjadi nol.
Di
dalam susu terkandung protein total 3,3%. Protein susu mengandung ke Sembilan
asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh manusia. Ada dua kategori utama
protein susu yang dibedakan dari sisi komposisi kimia dan sifat fisiknya yaitu
kasein dan whey. Kasein adalah protein yang paling banyak tersedia di susu.
Protein ini relatif tidak bisa larut dan cenderung membentuk struktur yang
disebut misel yang meningkatkan kelarutannya di air. Whey adalah limbah dari
pembuatan keju atau limbah pembuatan mentega. Whey adalah serum susu yang
terdiri dari komponen utamanya adalah laktosa (4-7 %) dan protein (0.6 – 1.0
%).
Protein
serum terdiri dari b-laktoglobulin 50%, a-laktalbumin 20%, albumin, immunoglobulin,
laktoferin, trasferin dan sebagian kecil protein dan enzim. Whey tidak
mengandung fosfor tapi mengandung asam amino sulfur yang membentuk ikatan
disulfide. Jika ikatan rusak maka protein mengalami denaturasi.
Untuk
antisipasi produksi susu yang maksimal dari mitra di desa Sekincau kecamatan
Sekincau Kabupaten Lampung Barat, yang dengan populasi sapi perah 100 ekor,
dengan perkiraan produksi per ekor sapi 10 liter maka kami dari kelompok PROSA
ASEAN COMUNITY ingin mengembangkan aneka produk
olahan susu dengan pembuatan:
- permen
susu
- coklat putih
Yang kedepannya
akan menjadi produk unggulan dari Politeknik Negeri Lampung.
4.3 Sari Jeruk
Pada pengamatan pasteurisasi sari jeruk, penghitungan
total mikroorganisme dalam bahan pangan penting untuk mengetahui tingkat
kesegaran dan kualitas sari jeruk pasteurisasi selama penyimpanan. Jumlah
kandungan mikroorganisme pada sari jeruk segar merupakan salah satu faktor yang
menentukan kisaran waktu antara sari jeruk saat pasteurisasi dan diterima
konsumen, menurut Robinson dan Tamime (1981).
Sari jeruk yang telah mengalami proses pasteurisasi
baik dengan metode High Temperature Short Time (HTST) maupun metode Low
Temperature Long Time (LTLT), masih layak untuk dikonsumsi sampai penyimpanan
15-21 jam pada suhu 27,5 (suhu kamar) dan penyimpanan pada
suhu lemari es selama satu minggu atau lebih yang tidak terjadi perubahan cita
rasa yang nyata. Karena proses pateurisasi biasanya disertai dengan cara
pengawetan lain yaitu setelah di pasteurisasi sari buah jeruk disimpan pada
suhu dingin yang menyebabkan daya simpan sari buah jeruk akan lebih lama.
Pada dasarnya tujuan utama pateurisasi pada sari buah
jeruk yang memiliki ph < 4,5 adalah untuk menginaktivasi enzim yaitu enzim
pektinesterase dan enzim polygalacturonase yang banyak terdapat pada sari buah.
Dan memiliki tujuan penunjangnya yaitu menghancurkan mikroba penyebab
pembusukan (ragi dan kapang) untuk memperpanjang umur simpan selama beberapa
waktu.
Untuk
jumlah kadar air pada sari buah jeruk dipengaruhi oleh metode pasteurisasi
yaitu dipengaruhi oleh suhu dan lama pasteurisasi, namun tidak dipengaruhi oleh
lama waktu penyimpanan.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan susu setelah
dipasteurisasi adalah :
Ø
Susu
pasteurisasi tidak mudah mengasam karena sebagian mikroorganisme dalam susu
telah mati dan enzim-enzim dalam susu pun telah terdenaturasi.
Ø
Susu
yang disimpan dalam refrigator mempunyai hasil yang lebih baik karena
lingkungan disekitar susu mempunyai bau yang cukup baik. Dan suhu dalam
refrigator pun optimum yaitu sekitar 10°C.
Ø Susu yang disimpan dalam suhu ruang lebih
mudah tengik karena lemak susu lebih mudah menyerap bau lingkungan sekitarnya.
5.2 Saran
Saran
yang dapat kami sampaikan adalah :
Ø
Perbanyaklah
minum susu yang murni asli tanpa bahan pengawet
Ø
Hindari
saat penyeduhan terlampau banyak mencampurkan glukosa atau gula, sebab jika
kelebihan gula bukan menambah sehat melainkan menambabkan penyakit diantaranya
diabetes miletus
DAFTAR
PUSTAKA
Rosenau, M.J., The Milk
Question, Haughton Mifflin Company, Boston, 1913.
CarmencitaTjahjadi,Herlina
Marta.2008.Pengantar Teknologi Pngan Volume 1. Jatinagor: Universitas
Padjajaran.
Tjahjadi,
C dan Herlina Marta. 2011. Pengantar Teknologi Pangan. Bandung: Universitas Padjajaran
Muchtadi,dkk.2010.Teknologi Proses
pengolahan Pangan.Bandung:Alfabeta
BIODATA
A.Identitas ketua
1
|
Nama
|
Nur
Suwito
|
2
|
Jenis
Kelamin
|
Laki
– Laki
|
3
|
Program
Studi
|
Produksi
Ternak
|
4
|
NIM
|
14741048
|
5
|
Tempat
dan Tanggal Lahir
|
Pagelaran,
18 September 1995
|
6
|
E-mail
|
|
7
|
Nomor
Telepon/HP
|
085769739198
|
B.Riwayat Pendidikan
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Nama
Institusi
|
SD
N 2 Tanjung Raya
|
MTs.
AL-HIDAYAH
|
MAN
1 Lampung Barat
|
Jurusan
|
-
|
-
|
IPA
1
|
Tahun
Masuk/Lulus
|
2001 - 2008
|
2008 - 2011
|
2009 - 2014
|
D.Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir
No
|
Jenis Penghargaan
|
Institusi Pemberi Penghargaan
|
Tahun
|
|
1.
|
Lomba
Cipta Produk Agri Bisnis Juara 1
|
POLINELA
|
2014
|
|
2.
|
Lomba Cipta Produk Agri Bisnis Juara harapan 1
|
POLINELA
|
2014
|
|
3.
|
Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja. Jara 3 se-Lampung
|
KANDEPAG
|
2013
|
|
4.
|
Lomba Karya Tulis Ilmiah. Juara 2 se-Indonesia
|
Jambore Nasional FKMPI
(Forum Komunikasi Mahasiswa
se-Indonesia)
|
2015
|
|
Semua data yang saya isikan dan
tercantum dalam biodata adalah benar dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudia hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Lomba Karya Tulis Ilmiah Jambore Nasional FKMPI.
Pengusul,
Nur
Suwito
NPM 14741048
LAMPIRAN
lV
Prosa-ASEAN COMUNITY
Susu Sapi sangat di cari karena
banyak manfaatnya :
Ø Kalsium
di susu sapi dapat menambah tinggi badan.
Ø Minum
rutin dapat meningkatkan berat badan bagi yang kurus.
Ø Untuk
orang patah tulang, susu sangat disarankan agar tulang dapat menyambung dengan
cepat.
Ø Seorang
Muslim di upayakan sering minum susu.
Ø Sering
minum susu menambah nilai IQ 5 point dari yang jarang minum susu.
Ø Susu
adalah minuman terbaik yang murah harganya.Nabi bersabda, minumlah susu dia
berkasiat obat karena berasal dari pohon dan daun.
Ø
Susu sapi segar ibarat sel darah putih
yang sangat berguna bagi tubuh.